Sebelum Lanjut
Alhamdulillah hari ini adalah hari lebaran idul fitri 1443 H, pertama saya sekeluarga ingin mengucapkan mohon maaf lahir dan batin, Taqobbalallahu minna wa minkum, semoga Allah menerima amalku dan amal kalian.
Dan mudah-mudahan kita masih di berikan kesempatan untuk bertemu di ramadhan berikutnya dengan menjadi diri yang jauh lebih baik lagi, amiinn.
Idul Fitri 1443 H
Sebenarnya tidak hanya untuk lebaran kali ini ya, tapi lebaran setiap tahun hampir sama mungkin ya, apalagi yang tahun ini baru lagi kita bisa melaksanakan ibadah solat ied tanpa jaga jarak dan juga bisa mudik setelah lama tak bisa jumpa ke kampung halaman.
Coba anda ingat kembali, saat pagi tadi anda melaksanakan ibadah solat ied, datang lebih awal ke mesjid menggunakan pakaian terbaik, dan dengan senyuman 🙂
Sambil menunggu waktu solat ied, takbir terus di kumandangkan, dan beberapa waktu mungkin ada teringat dosa-dosa yang pernah dilakukan, dan seperti sedang melaporkan kesalahan-kesalahan selama ini.
Hening
Dan 06.45 tibalah saat waktu untuk melaksanakan solat IED, saya melakukan ibadah solat sunnah berjamaah di mesjid yang lokasinya tepat samping jalan raya utama, yang jika malam takbiran sangat ramai dan bisa dibilang jalan penuh sesak dengan kendaraan, karena yang lokasinya juga dekat dengan pasar tradisional.
Tapi hanya di waktu ini semua berubah, ya bisa dibilang mungkin hampir hanya hari ini semua bisa terjadi, atas kehendak Allah juga tentunya.
Jalanan atau jalan raya “HENING”, keheningan hampir tidak ada aktivitas di jalan raya, bahkan bisa dibilang 100% 😀
Anda bisa rasakan betapa sepi suasana, dan hanya suara imam yang merdu dan khidmat yang terdengar.
Menetes
Entah kenapa setiap solat sunnah idul ftri, takbir pertamam pun air mata menetes tanpa tertahan, dan jatuh dengan sendirinya.
Seakan-akan benar-benar mengakui semua kesalahan dan berpasrah kepada sang pencipta, dan kembali teringat dengan kesalahan dan dosa selama ini.
Mungkin juga heningnya suasana yang menjadikan saya khusyu dan berbeda dengan suasana jika solat berjamaah pada umumnya.
Hanya mohon ampunan yang terpikirkan oleh saya, dan terus menetes air mata tak bisa ditahan.
Takdir-Nya
Kita hanya bisa berpasrah atas takdir-Nya, entah tahun depan kita bisa melaksanakan ibadah di bulan ramadhan lagi atau tahun ini adalah tahun terakhir, semua sudah kehendaknya, dan kita hanya bisa terus berusaha menjadi orang yang berubah ke arah yang jauh lebih baik.